Friday, 31 August 2018

Making Mikrotik Email Notifications

Mikrotik memiliki berbagai macam fitur tambahan yang sebagian besar tidak kita ketahui dan jarang digunakan, salah satu nya adalah Email. Email bisa disebut juga surat elektronik yaitu salah satu jenis layanan internet yang dapat digunakan untuk mengirim surat secara elektronik. Surat akan dikirim sesuai dengan alamat yang diberikan kepadanya. Mikrotik sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk mengirim email beserta attachment nya yang dapat digunakan untuk mengirim email backup konfigurasi mikrotik secara berkala, memantau dan memonitor kondisi jaringan up atau down.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas Notifikasi Email Mikrotik yang di husukan untuk memantau koneksi internet UP atau Down, fitur ini sangat bermanfaat sekali untuk administrator jaringan atau NOC yang kerjanya memantau dan memastikan jaringan aman dan terkendali.
Untuk menjalankan Notifikasi Email Mikrotik yang di peruntukan untuk memonitor koneksi internet yang UP atau Down, kita akan memanfaat kan fitur email, dan netwatch.
Setting Email di Mikrotik
Sebetulnya fitur email pada mikrotik ini sangat banyak manfaatya selain untuk mematau internet up atau down kita juga bisa membackup konfigurasi mikrotik secara berkala dan mengirimkannya ke email kita, kemudian memantau listrik nyala maupun mati yang ada di ruangan server atau tower repeater wifi dan banyak lagi.
Sebelum kita konfigurasi email di mikrotik ada baiknya kita siapkan email gmail yang nantinya akan kita pasang di fitur email mikrotik, untuk cara setting email di mikrotik tahapannya sebagai berikut.
Login ke mikrotik menggunakan winbox Tools --> Email
Membuat Notifikasi Email Mikrotik
Isu parameter Email setting
  • Server : server di sini maksudnya adalah IP server email gmail disini saya menggunakan IP server 74.125.200.108
  • Port : gunakan port 587
  • Start TLS : pilih yes
  • Form : bagian ini isi aja sesuai dengan keinginan temen-temen, disini saya isikan Monitorin Internet
  • User : bagian ini isikan email gmail yang sudah di siapkan untuk memonitoring
  • Password : isi dengan password Email yang sudah di siapkan untuk memonitoring
Setelah semua di isi penampakannya akan seperti ini.
Membuat Notifikasi Email Mikrotik
Jika semua parameter sudah di isi tinggal kita konfigurasi Netwatch
Setting Netwatch Mikrotik
Fitur Netwatch di mikrotik ini banyak sekali manfaatnya selain di gunakan untuk monitoring internet fitur netwatch ini bisa juga di kombinasikan dengan fitur firewall mikrotik untuk membatasi koneksi pada jam jam tertentu, untuk kofigurasi Tools --> Netwatch --> Add (+) --> isi masametr Host
Parameter Host
Host : Isi dengan IP Address prangkat yang mau di monitoring sebagai contoh disini aya isi IP Address 10.0.89.2
Interfal : Parameter ini adalah waktu dimana perngakat down kemudian dalam waktu tertentu akan mengirimkan notifukasi lewat email.
Timeout : Isikan aja 1500
Penampakannya akan seperti ini:
Membuat Notifikasi Email Mikrotik
Parameter Up
On Up : Isi dengan script berikut
/tool e-mail send to=nona16@gmail.com cc=kapten.arri@gmail.com,ahmaddhoni04@gmail.com subject="INTERNET SUDAH NYALA" body="NGOPI MANING" start-tls=yes
Untuk tulisan yang berwarna merah silahkan ganti dengan email tunuan yang akan menerima notifikasi, sedangak yang berwarna biru silahkan isi sesuai selera temen-temen. penampakannya akan seperti ini:
Membuat Notifikasi Email Mikrotik
Parameter Down
On Down : Isi dengan script berikut
/tool e-mail send to=nona16@gmail.com cc=kapten.arri@gmail.com,ahmaddhoni04@gmail.com subject="PLN CIGEULIS MATI" body="Siap-Siap Bawa GENSET" start-tls=yes
Untuk Tulisan yang berwarna merah silahkan ganti dengan email yang akan menerima notifikasi, dan tulisan yang berwarna biru silahkan ganti sesuai dengan seleran temen-temen. Penampakannya seperti ini :
Membuat Notifikasi Email Mikrotik
jika semua sudah di isi silahkan temen-temen simpan konfigurasinya dengan menekan tombol Apply kemudian OK, sampai disini konfigurasi Notifikasi Email Mikrotik telah selesai.
Silahkan baca juga
Instal The Dude Monitoring : Internet Traffic Monitor
Untunk cara test Notifikasi Email Mikrotik ini berjalan atau tidak silahkan temen-temen matikan perangkat yang memiliki IP Address yang temen-temen isikan pada parameter Host, jika ketika alat di matikan kemudian temen-temen menerima email down atau up maka konfigurasi yang di lakukan tidak ada kesalahan.
Semoga postingan saya dapat membantu teman-temen semua ahir kata dari daya LIHAT, PELAJATI, PERAKTEKAN
Wasalam.......

Continue reading Making Mikrotik Email Notifications

Tuesday, 28 August 2018

Merubah Template Hotspot Mikrotik

Cara Mengganti Template Hotspot Mikrotik - Bagi temen-temen yang sudah membuat Hotspot di Mikrotiknya pastinya tau kan gimana template login hotspot mikrotik asli. Tampilannya simple dan cenderung membosankan. Nah, sebenarnya Halaman Login Hotspot Mikrotik dapat kita edit, modifikasi, dan ganti sesuai keinginan kita loh. Jadi halaman login default Mikrotik yang simple itu bisa kita buat jadi keren abis. Gimana caranya? Gampang kok, konsepnya hampir sama kaya bikin web sederhana. Jadi temen-temen paling tidak harus ngerti bahasa HTML sedikit-sedikit, dan sedikit sentuhan desain tentunya.
Oke, sebelum mulai Belajar Mikrotik kali ini persiapkan dulu senjatanya :
  • HTML editor : Dreamweaver, Notepad++, dll
  • Picture editor : CorelDraw, Photoshop, dll

Pastikan Hotspot Mikrotik temen-temen sudah jalan, coba akses Template Hotspot Mikrotik
temen-temen di Browser.
Merubah Template Hotspot Mikrotik
Buka Winbox, masuk ke menu Files. Semua file Template Hotspot Mikrotik ada di folder hotspot.
Merubah Template Hotspot Mikrotik
Agar bisa mengedit file nya, copy dulu file di folder hotspot itu ke komputer. Caranya bisa dengan mengakses file itu via FTP. Buka Windows Explorer, masukkan alamat berikut : ftp://ipaddressmikrotik, misalnya : ftp://192.168.100.1 Login dengan username dan password seperti pada winbox.
Merubah Template Hotspot Mikrotik
Masuk ke folder hotspot. Copy semua file nya, ctrl + a --> copy.
Merubah Template Hotspot Mikrotik
Kalo sudah tinggal edit aja file .html nya pakai Dreamweaver atau Notepad++. Untuk merubah tampilan halaman login hotspot mikrotik ada di file login.html.
Merubah Template Hotspot Mikrotik
Save file yang udah di edit itu, terus upload ke Mikrotik nya. Caranya sama seperti di atas, tinggal dibalik aja copy dari komputer ke mikrotik. Coba lihat hasil editannya. Buka halaman login Mikrotik nya, jadinya kaya gini :D
Gimana? masih membosankan tampilannya? Oke, gimana kalo diedit jadi seperti ini?
Keren ga? Itu halaman login hotspot Mikrotik yang saya pasang di kosan :D. Kalo temen-temen ingin juga bikin halaman login seperti itu, silakan download aja contoh halaman login hotspot Mikrotik disini :
Download Template Login Hotspot Mikrotik
Terus edit aja file .html yang ada, misalnya login.html pakai Dreamweaver aja biar gampang.
Untuk gambar banner dan logo nya silakan temen-temen cari atau buat sendiri pakai CorelDraw atau aplikasi lainnya. 
Oke cukup sekian dulu Tutorial Mikrotik Indonesia tentang Cara Mengganti Halaman Login Hotspot Mikrotik. Silakan dicoba dan good luck :)
Continue reading Merubah Template Hotspot Mikrotik

Monday, 27 August 2018

Cara Setting Load Balance Mikrotik 2 ISP

Load balance mikrotik 2 isp adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.
Selama ini banyak dari kita yang beranggapan salah, bahwa dengan menggunakan load balance di mikrotik dengan dua jalur koneksi , maka besar bandwidth yang akan kita dapatkan menjadi dua kali lipat dari bandwidth sebelum menggunakan load balance (akumulasi dari kedua bandwidth tersebut). Hal ini perlu diperjelas dahulu, bahwa load balance tidak akan menambah besar bandwidth yang kita peroleh, tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat terpakai secara seimbang. Dengan artikel ini, kita akan membuktikan bahwa dalam penggunaan load balancing tidak seperti rumus matematika 512 + 256 = 768, akan tetapi 512 + 256 = 512 + 256, atau 512 + 256 = 256 + 256 + 256.
Pada artikel ini belajar bersama menggunakan RB433UAH dengan kondisi sebagai berikut :
1. Ether1 dan Ether2 terhubung pada ISP yang berbeda dengan besar bandwdith yang berbeda. ISP1 sebesar 512kbps dan ISP2 sebesar 256kbps.
2. Kita akan menggunakan web-proxy internal dan menggunakan openDNS.
3. Mikrotik RouterOS teman-teman menggunakan versi 4.5 karena fitur PCC mulai dikenal pada versi 3.24.
Jika pada kondisi diatas berbeda dengan kondisi jaringan ditempat teman-teman, maka konfigurasi load balance di mikrotik yang akan kita jabarkan disini harus teman-teman sesuaikan dengan konfigurasi untuk jaringan ditempat teman-teman.
Konfigurasi Dasar
Berikut ini adalah Topologi Jaringan dan IP address yang akan kita gunakan
Cara Setting Load Balance Mikrotik 2 ISP
/ip address
add address=192.168.101.2/30 interface=ether1
add address=192.168.102.2/30 interface=ether2
add address=10.10.10.1/24 interface=wlan2
/ip dns
set allow-remote-requests=yes primary-dns=208.67.222.222 secondary-dns=208.67.220.220
Untuk koneksi client, kita menggunakan koneksi wireless pada wlan2 dengan range IP client 10.10.10.2 s/d 10.10.10.254 netmask 255.255.255.0, dimana IP 10.10.10.1 yang dipasangkan pada wlan2 berfungsi sebagai gateway dan dns server dari client. Jika teman-teman menggunakan DNS dari salah satu isp teman-teman, maka akan ada tambahan mangle yang akan kami berikan teman-teman tebal
Setelah pengkonfigurasian IP dan DNS sudah benar, kita harus memasangkan default route ke masingmasing IP gateway ISP kita agar router meneruskan semua trafik yang tidak terhubung padanya ke gateway tersebut. Disini kita menggunakan fitur check-gateway berguna jika salah satu gateway kita putus, maka koneksi akan dibelokkan ke gateway lainnya.
/ip routeadd dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 distance=1 check-gateway=pingadd dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 distance=2 check-gateway=ping
Untuk pengaturan Access Point sehingga PC client dapat terhubung dengan wireless kita, kita menggunakan perintah
/interface wireless set wlan2 mode=ap-bridge band=2.4ghz-b/g ssid=Mikrotik disabled=no
Agar pc client dapat melakukan koneksi ke internet, kita juga harus merubah IP privat client ke IP publik yang ada di interface publik kita yaitu ether1 dan ether2.
/ip firewall natadd action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether1add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether2
Sampai langkah ini, router dan pc client sudah dapat melakukan koneksi internet. Lakukan ping baik dari router ataupun pc client ke internet. Jika belum berhasil, cek sekali lagi konfigurasi teman-teman.
Webproxy Internal
Pada routerboard tertentu, seperti RB450G, RB433AH, RB433UAH, RB800 dan RB1100 mempunyai expansion slot (USB, MicroSD, CompactFlash) untuk storage tambahan. Pada contoh berikut, kita akan menggunakan usb flashdisk yang dipasangkan pada slot USB. Untuk pertama kali pemasangan, storage tambahan ini akan terbaca statusnya invalid di /system store. Agar dapat digunakan sebagai media penyimpan cache, maka storage harus diformat dahulu dan diaktifkan Nantinya kita tinggal mengaktifkan webproxy dan set cache-on-disk=yes untuk menggunakan media storage kita. Jangan lupa untuk membelokkan trafik HTTP (tcp port 80) kedalam webproxy kita.
/store disk format-drive usb1/storeadd disk=usb1 name=cache-usb type=web-proxyactivate cache-usb/ip proxyset cache-on-disk=yes enabled=yes max-cache-size=200000KiB port=8080/ip firewall natadd chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 in-interface=wlan2 action=redirect to-ports=8080
Pengaturan Mangle
Pada load balancing kali ini kita akan menggunakan fitur yang disebut PCC (Per Connection Classifier). Dengan PCC kita bisa mengelompokan trafik koneksi yang melalui atau keluar masuk router menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan ini bisa dibedakan berdasarkan src-address, dst-address, src-port dan atau dst-port. Router akan mengingat-ingat jalur gateway yang dilewati diawal trafik koneksi, sehingga pada paket-paket selanjutnya yang masih berkaitan dengan koneksi awalnya akan dilewatkan pada jalur gateway yang sama juga. Kelebihan dari PCC ini yang menjawab banyaknya keluhan sering putusnya koneksi pada teknik load balancing lainnya sebelum adanya PCC karena perpindahan gateway. Sebelum membuat mangle load balance, untuk mencegah terjadinya loop routing pada trafik, maka semua trafik client yang menuju network yang terhubung langsung dengan router, harus kita bypass dari load balancing. Kita bisa membuat daftar IP yang masih dalam satu network router dan memasang mangle pertama kali sebagai berikut :
/ip firewall address-list
add address=192.168.101.0/30 list=lokal
add address=192.168.102.0/30 list=lokal
add address=10.10.10.0/24 list=lokal
/ip firewall mangle
add action=accept chain=prerouting dst-address-list=lokal in-interface=wlan2 comment=”trafik lokal”
add action=accept chain=output dst-address-list=lokal
Pada kasus tertentu, trafik pertama bisa berasal dari Internet, seperti penggunaan remote winbox atau telnet dari internet dan sebagainya, oleh karena itu kita juga memerlukan mark-connection untuk menandai trafik tersebut agar trafik baliknya juga bisa melewati interface dimana trafik itu masuk
/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether1 newconnection-mark=con-from-isp1
passthrough=yes comment=”trafik dari isp1”
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether2 newconnection-mark=con-from-isp2
passthrough=yes comment=”trafik dari isp2”
Umumnya, sebuah ISP akan membatasi akses DNS servernya dari IP yang hanya dikenalnya, jadi jika teman-teman menggunakan DNS dari salah satu ISP teman-temanteman-teman harus menambahkan mangle agar trafik DNS tersebut melalui gateway ISP yang bersangkutan bukan melalui gateway ISP lainnya. Disini kami berikan mangle DNS ISP1 yang melalui gateway ISP1. Jika teman-teman menggunakan publik DNS independent, seperti opendns, teman-teman tidak memerlukan mangle dibawah ini.
/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=output comment=dns dst-address=202.65.112.21 dst-port=53
new-connection-mark=dns passthrough=yes protocol=tcp comment=”trafik DNS citra.net.id”
add action=mark-connection chain=output dst-address=202.65.112.21 dst-port=53 new-connectionmark=dns
passthrough=yes protocol=udp
add action=mark-routing chain=output connection-mark=dns new-routing-mark=route-to-isp1
passthrough=no
Karena kita menggunakan webproxy pada router, maka trafik yang perlu kita load balance ada 2 jenis. Yang pertama adalah trafik dari client menuju internet (non HTTP), dan trafik dari webproxy menuju internet. Agar lebih terstruktur dan mudah dalam pembacaannya, kita akan menggunakan custom-chain sebagai berikut :
/ip firewall mangle
add action=jump chain=prerouting comment=”lompat ke client-lb” connection-mark=no-mark ininterface=wlan2
jump-target=client-lb
add action=jump chain=output comment=”lompat ke lb-proxy” connection-mark=no-mark outinterface=!wlan2
jump-target=lb-proxy
Pada mangle diatas, untuk trafik load balance client pastikan parameter in-interface adalah interface yang terhubung dengan client, dan untuk trafik load balance webproxy, kita menggunakan chain output dengan parameter out-interface yang bukan terhubung ke interface client. Setelah custom chain untuk load balancing dibuat, kita bisa membuat mangle di custom chain tersebut sebagai berikut
add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp1passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/0 comment=”awal loadbalancing klien”add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp1passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/1add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp2passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/2add action=return chain=client-lb comment=”akhir dari loadbalancing”/ip firewall mangleadd action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-fromisp1passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/0 comment=”awal load balancingproxy”add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-fromisp1passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/1add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-fromisp2passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/2add action=return chain=lb-proxy comment=”akhir dari loadbalancing”
Untuk contoh diatas, pada load balancing client dan webproxy menggunakan parameter pemisahan trafikpcc yang sama, yaitu both-address, sehingga router akan mengingat-ingat berdasarkan src-address dandst-address dari sebuah koneksi. Karena trafik ISP kita yang berbeda (512kbps dan 256kbps), kitamembagi beban trafiknya menjadi 3 bagian. 2 bagian pertama akan melewati gateway ISP1, dan 1bagian terakhir akan melewati gateway ISP2. Jika masing-masing trafik dari client dan proxy sudah ditandai, langkah berikutnya kita tinggal membuat mangle mark-route yang akan digunakan dalam proses routing nantinya
/ip firewall mangleadd action=jump chain=prerouting comment=”marking route client” connection-mark=!no-mark ininterface=wlan2 jump-target=route-clientadd action=mark-routing chain=route-client connection-mark=to-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=noadd action=mark-routing chain=route-client connection-mark=to-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 passthrough=noadd action=mark-routing chain=route-client connection-mark=con-from-isp1 new-routing-mark=routeto-isp1 passthrough=noadd action=mark-routing chain=route-client connection-mark=con-from-isp2 new-routing-mark=routeto-isp2 passthrough=noadd action=return chain=route-client disabled=no/ip firewall mangleadd action=mark-routing chain=output comment=”marking route proxy” connection-mark=con-fromisp1 new-routing-mark=route-to-isp1 out-interface=!wlan2 passthrough=noadd action=mark-routing chain=output connection-mark=con-from-isp2 new-routing-mark=route-toisp2 out-interface=!wlan2 passthrough=no
Pengaturan Routing
Pengaturan mangle diatas tidak akan berguna jika teman-teman belum membuat routing berdasar mark-route yang sudah kita buat. Disini kita juga akan membuat routing backup, sehingga apabila sebuah gateway terputus, maka semua koneksi akan melewati gateway yang masing terhubung
/ip route
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 routing-mark=route-to-isp1
distance=1
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 routing-mark=route-to-isp1
distance=2
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 routing-mark=route-to-isp2
distance=1
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 routing-mark=route-to-isp2
distance=2
Cara Setting Load Balance Mikrotik 2 ISP
Dari gambar terlihat, bahwa hanya dengan melakukan 1 file download (1 koneksi), kita hanya mendapatkan speed 56kBps (448kbps) karena pada saat itu melewati gateway ISP1, sedangkan jika kita mendownload file (membuka koneksi baru) lagi pada web lain, akan mendapatkan 30kBps (240kbps). Dari pengujian ini terlihat dapat disimpulkan bahwa
512kbps + 256kbps ≠ 768kbps
Catatan :
* Load balancing menggunakan teknik pcc ini akan berjalan efektif dan mendekati seimbang jika semakin banyak koneksi (dari client) yang terjadi.
* Gunakan ISP yang memiliki bandwith FIX bukan Share untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
* Load Balance menggunakan PCC ini bukan selamanya dan sepenuhnya sebuah solusi yang pasti berhasil baik di semua jenis network, karena proses penyeimbangan dari traffic adalah berdasarkan logika probabilitas.
Continue reading Cara Setting Load Balance Mikrotik 2 ISP

Saturday, 25 August 2018

Setting Wireless Mikrotik Point to Multipoint : Wireless

Pada jaringan wireless point to point di gunakan dua prangkat wireless, maka pada topologi point to multipoint akan di gunakan beberapa prangkat wireles. Adalah satu dari perangkat tersebut akan berfungsi sebagai access point, dan perangkat wireles lainnya akan berperan sebagai wireless client.
Pada perangakt yang berfungsi sebagai access point, antena yang di gunakan bisasaja berupa antena omni directional yang dapatmemancarkan signal ke segala arah (360 derajat). Namun antena omni tidak memiliki gain yang cukup besar. Sehingga bila temen-temen menginginkan daya pancar signal yang lebih jauh, dapat saja mengunakan antena dierctional
Karena antena directional hanya memancarkan signal pada arah tertentu, kemungkinannya temen-temen harus mengunakan beberapa antena access point outdoor untuk mencapai sebaran signal sebesar 360 derajat. Berikut beberapa gambar yang memperlihatkan implementasi antena untuk di gunakan pada topologi point to point.
Antena Sektoral
Antena Omni
Sedangkan untuk antena yang sebaiknya digunakan pada router mikrotik yang berfungsi sebagai wireless client adalah antena derectional, ini bertujuan memaksimalkan gain untuk menangkap signal wireles yang di pancarkan oleh radio mikrotik access popint.
Bagaimana dengan topologi point to multipoint ?, temen-temen dapat melihat topologinya pada gambar di bawah ini:
Topologi Point to Multipoint
Pada gambar di atas temen-temen sudah dapat gambaran topologi point to multipoint itu seperti apa, medikit menjelaskan, topologi jaringan point to multipoint adalah topologi jaringan nirkabel yang menghubungkan satu Access point (AP) atau BTS ke banyak titik (node) perangkat wireless (WiFi). Topologi jaringan nirkabel Point to multipoint (P2MP) biasanya digunakan untuk jarak jangkauan yang relatif dekat. Secara garis besar, frekuensi dan perhitungan power untuk topologi jaringan point-tomultipoint hampir sama dengan topologi jaringan point-to-point. Hanya saja jaringan point-to-multipoint ada yang mampu membentuk jaringan yang baik walaupun diantaranya terdapat penghalang (NLOS=Not Line of Sight).
Sebetulnya konfigurasi interface wireless point to multipoint ini tidak jauh berbeda dengan dengan apa yang sudah ada pada topologi point to point, hanya saja yang membedakan adalah mobe interface wlan1 nya, kalo pata topologi point to point mode yang di gunakan adalah bridge, mobe ini hanya dapat menerima koneksi dari satu wireles client saja. Sedangkan pada topologi point to multipoint yang harus di gunakan adalah mobe ap-bridge, mode ini haya bisa di temukan pada mirotik routerOS yang memiliki lisensi level 4 keatas.
Konfigurasi Access point Mikrotik Wireless
Diasumsikan bahwa router mikrotik wireless sudah terhubung ke internet, dengan konfigurasi IP Address, default gatewai, DNS dan Madquerade. Konfigurasi dasar tersebut tidak berbeda jauh dengan konfigurasi router gatewai pada topologi point to point yang telah saya posting sebelumnya.
Untuk membuat interface wlan1 yang dapat menerima beberapa client wireless, maka konfigurasi yang perlu di lakukan adalah merubah mobe=bridge menjadi mode=ap-bridge, disekenaryokan SSAD yang akan di gunakan adalah “Point to Multi Point Link” dengan frekuensi 5,8 GHz (channel ) terintah yang dapat di gunakan adalah sebagai berikut:
[awinetid@PTP CGL TO CMG] > interface wireless set wlan1 mode=ap-bridge band=5ghz-a/n frequency=5180 ssid="Point to Multi Point Link" radio-name=APMULTIPOINT
Ada satu parameter baru yang digunakan pada konfigurasi di atas, yaitu radio-name=APMULTIPOINT. Parameter ini sebenarnya hanya untuk memudahkan pada saat akan melakukan monitoring. Dengan adanya radio-name, pekerjaan pembacaan pembacaan registration tabel akan terasa lebih mudah.Jika ingin mengunakan mikrotik winbaox, maka konfigurasi wlan1 ini dapat di lakukan melalui menu Wireles -> tab interfase -> pada interface wilan1 -> tab Wireless -> tombol Advenced Mode, seperti pada gambar tersebut.
Untuk konfigurasi mikrotik wireless access point sudah selesai, selanjutnya tinggal konfigurasi konfigurasi mikrotik wireless client, untuk lebih lesanya bisa di baca di bawah.
Konfigurasi Mikrotik Wireles Client
Konfigurasi mikrotik wireless client  untuk topologi point to multipoint tidak berbeda dengan konfigurasi mikrotik wireless client pada topologi point to point, tentunya temen-temen harus mengonfigurasi IP Addsess, Default Gateway dan DNS Server, seperti pada topologi point to point. Untuk konfigurasi mikrotik wireles clent bisa temen-temen liat di bawah ini.
[awinetid@PTP CGL TO CMG] > interface wireless set wlan1 mode=station band=5ghz-a/n ssid="Point to Multi Point Link" scan-list=5210 radio-name=CLIENT
Bila ingin menggunakan mikrotik winbox, maka konfigurasi maka konfigurasi pada menu Wireless -> tab Interfaces -> pilih Wlan1 -> tab Wireless -> tombol Advanced Mode, seperti gambar berikut.
Samapi disini konfigurasi mikrotik wireles cllient sudah selesai, tinggal melakukan pengecekan apakah mikrotik wireless client sudah tersambung atau belum ke mikrotik woreles access pont, untuk pengecekan temen-temen bisa lihat menu Wreless -> klik Registration, jika telah muncul keterangan radio name sisi access point berarti mikrotik wireless client sudah terkoneksi dengan mikrotik wireless acess point.
semoga postingan ini bisa membantu temen-temen bagi yang membutuhkan, ahirkata dari saya LIHAT, PELAJARI, PERAKTEKAN.
Wasalam......
Continue reading Setting Wireless Mikrotik Point to Multipoint : Wireless

Friday, 24 August 2018

Konfigurasi Static Routing Menggunakan Mikrotik : Routing Bagian 2

Setelah sebelumnya membahas tentang Konsep Static Routing di Mikrotik pada postingan sebelumnya, sekarang tinggal bagai mana cara melakukan konfigurasi Setatic Routing pada mikrotik, sebelum ke pembahasan saya sarankan temen-temen membaca dan memahami postingan saya yang sebelumnya agar nanti tidak kebingungan ketika membaca atau mempraktekan postingan saya yang sekarang ini, untuk postingan saya yang sebelumnya temen-temen bisa liat di link di bawah ini.
Memahami Konsep Static Routing Mikrotik : Routing Bagian 1
Untuk topologi kali ini saya mengunakan topogi seperti di bawah ini:
konfigurasi mikrotik
Seperti terlihat pada gambar di atas, mikrotik 2 memiliki network 192.168.1.1/24. Sedangkan pada mikrotik 3 terdapat juga sebuah network 192.168.2.1/24, terlihat juga mikrotik 2,  mikrotik 3, dan mikrotik 1 dihubungkan dengan menggunakan Switch pada network 10.10.10.1/29.

Untuk Konfigurasi Routing Static pada mikrotik 1, maka perintah yang temen-temen dapat gunakan adalah sebagai berikut:
konfigurasi mikrotik
Mikrotik 1

Sedangkan untuk mikrotik 2 dan mikrotik 3 perintah Routing Static yang dapat temen-temen gunakan adalah sebagai berikut.
konfigurasi mikrotik
Mikrotik 2
konfigurasi mikrotik
Mikrotik 3
Jika sudah selesai melakukan konfigurasi Setatic Routing, temen-temen tinggal mekakukan konfigurasi Static Routing menuju internet pada setiap Router Mikrotik, dikarenakan internet adalah sekumouluan ip address di seluruh dunia yang saling berkkomunikasi, maka tidak mungkin menuliskan semua IP Address internet ketika melakukan Konfigurasi Static Routing.
Untuk melakukan Konfigurasi Static Routing ke internet, temen-temen dapat mengunakan IP Address 0.0.0.0/0 untuk mewakili juttan IP Address yang ada di internet. Perintah ststic Routing untuk menuju ke internet pada masing-masing Router Mikrotik adalah sebagai berikut.
Mikrotik 1
[admin@MikroTik] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.137.1
Mikrotik 2
[admin@MikroTik] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.10.1
Mikrotik 3
[admin@MikroTik] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.10.1
Temen-temen harus perhatikan hanya Router Mikrotik 1 yang hanya mengunakan 192.168.137.1 yang merupakan gatewai dari ISP untuk menuju internet, sedangkan mikrotik 2 menggunakan 10.10.10.1 yang merupakan interface ether2 dari mikrotik 1 untuk menuju internet. Begitu pula dengan Router Mikrotik 3 yang harus menggunakan 10.10.10.1 sebagai gateway untuk menuju internet.
Hasil akhir dari Konfigurasi Static Routing dapat dilihat pada tabel routing pada setiap router mikrotik,.seharusnya tabel routing dari ketiga router mikrotik terlihat seperti berikut:
konfigurasi mikrotik
Mikrotik 1
konfigurasi mikrotik
Mikrotik 2
Mikrotik 3
Temen-temen juga dapat menggunakan mikrotik winbox melalui menu IP-Routes untuk melihat tabel routing. Seharusnya tabel routing akan terlihat sebagai berikut :
konfigurasi mikrotik
Mikrotik 1
konfigurasi mikrotik
Mikrotik 2
konfigurasi mikrotik
Mikrotik 3
Karena Router Mikrotik 1 merupakan batas antara jaringan lokal LAN dan Internet, maka pada Router Mikrotik tersebut harus dikonfigurasikan NAT dengan action=masquerade. Perintah yang dapat digunakan sebagai berikut:
[admin @ MikroTik] & gt; ip firewall nat menambahkan chain = srcnat action = masquerade
Jangan lupa pula intuk konfigurasi DNS pada tiap Router Mikrotik, temen-temen tentu akan kesulitan mengakses internet kalau DNS tidak di konfigurasi pada tiap-tiap Router Mikrotik. Perintah yang dapat temen-temen gunakan untuk konfigurasi DNS adalah sebagai berikut :
[admin @ MikroTik] & gt; ip dns set servers = 8.8.8.8 allow-remote-requests = y
Sampai disini konfigurasi Static Routing Pada Mikrotik teleh selesai untuk pengecekan silahkan temen-temen ping IP Address yang ada di tiap Router Mikrotik, jika semua Reply berarti konfigurasi tidak ada kesalahan.
Semoga apa yang saya tulis di postingan ini bisa mudah temen-temen pahami, ahirkata dari saya LIHAT, PELAJARI, PERAKTEKAN.
Wasalam.......

Continue reading Konfigurasi Static Routing Menggunakan Mikrotik : Routing Bagian 2

Monday, 20 August 2018

Memahami Konsep Static Routing Mikrotik : Routing Bagian 1

Salam sejahtera untuk kita semua semoga temen-temen selalu ada dalam lindungan Allah SWT, dan tak bosan-bosannya berkunjung ke blog yang penuh dengan kekurangan ini, aiiiiih jadi kaya pidato yah :)
Pada kesempatn kaliini saya kembali akan membahas tentang static routing, sebenarnya pada postingan yang lalu saya telah membahas dan mempraktekan konfigurasi ststic routing, namun menurut saya postingan saya sebelumnya kurang memberikan penjelasan yang mendetail, untuk itu saya kembali memposting bahasan static routing yang mungkin akan lebih banyak ke teori dan sedikit mendetail, saya yakin teman-teman akan sedikit malas untuk membaca artikel saya kali ini.
Sebelum ke pembahasan lagi-lagi saya akan sedikit memaparkan apa sih yang namanya routing, routing merupakan teknik yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan yang memiliki network address maupun teknologi yang berbeda beda. Routing juga bertujuan untuk memilihkan jalur yang terbaik yang akan di tempuh paket data untuk menuju ke komputer tujuan. Sebenarnya ada banyak teknik routing yang dapat temen-temen gunakan namun, secara garis besar temen-temen dapatmelakukannya dengan teknik routing static maupun dinamik.
Agar lebih mudah memahami teknik routing, maka pada postingan saya kali ini hanya akan membahas teknik routing statik (static routing), dan saya pun akan membagi beberapa bagian postingan tentang bahasan kali ini (routing statik), diakrnakan bahasan roting statik kali ini sedikit mendetail.

Konsep Static Routing
Sebelum membahas lebih jauh saya akan sedikit menjelaskan tentang konsep routing statik. Ini di maksudkan agar temen-temen tidak kebingungan ketika akan mengkonfigurasikan routing statik pada topologi yang berbeda, pada postingan yang lalu saya memberikan contih routing statik mengunakan tiga router untuk lebis jelasnya.
Bisa baca di sini
Static Routing Menggunakan Tiga Router Mikrotik
Ketika temen-temen terjun kelapakan tentu akan menemui topologi yang berbeda-beda. Topologi pada postingan kali ini hanyalah sebagi contoh, karena tidak mungkin mengambarkan berbagai topologi yang banyak di terapkan di lapangan.

Untuk memudahkan saya akan mengunakan dua roter Mikrotik seperti pada gambar di bawah ini.
Memahami Konsep Static Routing Mikrotik
Sebagai langkah awal, setting lan IP Address pada setiap interface yang ada apa router Mikrotik 1 dan router Mikrotik 2, pada kali ini saya tidak akan menjelaskan bagai mana cara setting IP Address tersebut, temen-temen bisa baca pada postingan saya sebelumnya.
Direkomendasikan
Cara Install dan Setting Mikrotik di GNS3 menggunakan VirtualBox

Setelah setting IP Address pada interface, seharusnya konfigurasi IP Address terlihat seperti berikut:
Memahami Konsep Static Routing Mikrotik
Memahami Konsep Static Routing Mikrotik
Untuk melakukan teknik routing, temen-temen harus dapat membaca tabel routing. Tabel routing itu sendiri adalah tabel yang di gunakan router sebagai pedoman untuk menuju suatu jaringan (network). Tabel routing ini dapat di ibaratkan sebagai peta yang akan di gunakan oleh router. Roter tidak akan dapat menjangkau suatu jaringan jika network address dari jaringan tersebut tidak ada dalam tabel routing. Tentunya temen-temen akan kesulitan ketika mencari suatu lokasi jika likasi tersebut tidak ada dalam peta.

Untuk melihat tabel routing di Mikrotik 1 dan Mikrotik 2, temen-temen dapat mengunakan perintah sebagai berikut:
Memahami Konsep Static Routing Mikrotik
Memahami Konsep Static Routing Mikrotik
Jiak temen-temen perhatikan, tabel routing pada Mikrotik 1 tidak berisi informasi tentang network 192.168.2.0/24, begitu juga dengan Mikrotik 2 yang tidak berisi informasi tentang 192.168.1.0/24. Ini mengakibatkan komputer 192.168.1.2 tidak dapat berhubungan dengan komputer 192.168.2.2, pada kondisi ini tabel routing pada tiap router Mikrotik belum lengkap, dan untuk melengkapinya temen-temen harus melakukan routing statik, ataupun dinamik.
Prinsip yang dapat temen-temen gunakan dalam menerapkan routing statik adalah “Mau ke Mana” dan  “Lewat Mana”, sebagai langkah awal kita jadikan Mikrotik 1 sebagai acuan terlebih dahulu, jika Mikrotik 1 ingin menuju network 192.168.2.0/24, maka Mikrotik 1 harus melewati 10.10.10.2 yang merupakan interface ether1 dari Mikrotik 2. Dengan kata lain, 10.10.10.2 akan menjasi gatewai bagi Mikrotik 1 jika ingin menuju network 192.168.2.0/24.
Bagai mana dengan Mikrotik 2 ?. Jika Mikrotik 2 ingin menuju network 192.168.1.0/24 maka Mikrotik 2 harus melewati 10.10.10.1 yang merupaka interface ether1 dari Mikrotik 1. Router Mikrotik 2 harus mengunakan 10.10.10.1 sebagai gatewai untuk menuju network 192.168.1.0/24.
Setelah memahami konsep “Mau ke mana” dan “Lewat Mana”, maka saatnya temen-temen memberikan perintah-perintah konfigurasi routing statik pada Mikrotik 1 dan Mikrotik 2, untuk perintah yang dapat temen-temen gunakan pada Mikrotik 1, agar Mikrotik 1 mengenal network 192.168.2.0/24 adalah sebagai berikut:
[admin@MikroTik 1] > ip route add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=10.10.10.2
Sedangkan unruk Mikrotik 2 temen-temen dapat menggunakan perintah sebagai berikut :
[admin@MikroTik 2] > ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=10.10.10.1

Jika ingin melakukan konfigurasi routing statik dengan mengunakan WinBox, maka temen-temen dapat melakukannya melalui menu IP->Routes-> klik tandan + atau Add seperti pada gambar berikut :
Memahami Konsep Static Routing Mikrotik
Setelah konfigurasi routing statik selesai, maka periksa kembali tabel routing pada masing-masing router Mikrotik. Seharusnya tabel routing pada masing-masing router Mikrotik terlihat seperti di bawah ini.
Memahami Konsep Static Routing Mikrotik
Memahami Konsep Static Routing Mikrotik
Dari gambar di atas temen-temen dapat melihat tabel routing pada Mikrotik 1 teleh lengkap, karena telah berisi informasi network 192.168.2.0/24 dengan gatewai 10.10.10.2. Begitu juga pada tabel routing Mikrotik 2 telah memuat informasi network 192.168.1.0/24 dengan gatewai 10.10.10.1. Jika tabel routing sudah lengkap seperti pada gambar di atas, maka seharusnya komputer 192.168.1.2 dapat berkomunikasi atau berhubungan dengan komputer 192.168.2.2, demikian pula sebaliknya, cara pengetesannya bisa temen-temen lakukan ping pada tiap komputer ke IP Address komputer satunya dan sebaliknya, jika hasil pengetesan ping reply maka konfigurasi routing statik telah berhasil, selesai sudah pembahasa routing statik bagian pertama ini, semoga dapat temen-temen pahami.
ahirkata dari saya LIHAT, PELAJARI, PERAKTEKAN
Wasalam...........
Continue reading Memahami Konsep Static Routing Mikrotik : Routing Bagian 1